May, 27th 2015

Hari Kedua ini banyak mengunjungi desa-desa adat nampaknya. Setelah Banyumulek dan Sukarere, kami diajak ke Kampung Sasak - Desa Sade. Yang ini kayanya sudah lumayan terkenal ya. Tapi karena dulu sewaktu ke Lombok saya cuma diem di Senggigi dan Gili Trawangan saja, keliling0 keliling desa ini something new for me and as always, im so excited to find out !

Cuaca waktu itu lagi terik-teriknya, keliatan kan di foto? Karena desanya padat rumah, jadi kesannya gersang. Rumahnya kecil-kecil, di depan atau samping rumah penduduk berjualan kerajinan hasil buatan mereka. Mungkin gantian sama orang tuanya ya, kemarin banyak anak-anak yang jualan. 

Anyway, kita kan foto tuh di depan rumah (atau kamar) khusus pengantin. Lalu dipost di path, lalu dibully karena ternyataaaaa...temen-temen Mas Ardy banyak yang honeymoon ke Lombok dan foto depan situ juga hahahahaha

Yang terkenal dari Kampung Sasak ini adalaaaaah...lantai rumahnya dilapis kotoran kerbau ! Diajak masuk kesana sama guide nya, terus agak-agak geli gimana gitu nginjeknya :S

Foto diatas itu gelap adalah foto lantai 2 rumah khas Kampung Sasak, yang setelah di kasih blitz ternyata itu dapur. Apa ga salah masukin garam gula ya? Gelap banget lho. Dan gak kebayang jg bobo-bobo diatas kotoran sapi di lantai bawahnya. But well...thats how culture are, we..as outsider only have to respect it. :))

Sebelum pulang kita salat dzuhur dulu disini. Berkebalikan sama diluar yang terik, mesjidnya adem banget. Lumayan bersih juga.

Seneng ya kalau liat Desa Adat yang kaya gini. Udah melek pariwisata jadi udah dikelola dengan baik tapi tanpa menghilangkan ke-khas-an nya. Keliling-keliling desa ini sudah disediakan guide khusus, penduduknya juga ramah, lingkungannya bersih, akses gampang, mau beli oleh-oleh juga tersedia. Penduduknya juga diuntungkan dong ya. Paling ngga dengan tertata gini mereka kan dapat penghasilan dari banyaknya orang yang dateng. Simbiosis mulualisme.

Coba semua tempat wisata kaya gini. Enak kali ya? :")