(2) Mendadak Jadi Pengantin Lombok
9:26:00 AM
May, 27th 2016
Judulnya agak lebay ya..hahaha kesannya ada upacara adat aja disini :p
Padahal ceritanya, hari ini kita diajak guide kita ke Desa Adat Sukarere, desa penghasil kain tenun lombok. Serunya ikut tour guide ini, kita selalu diajak ke desa-desa, selain ke toko-toko nya. Jadi beneran tau sebenernya kesehariannya disana itu gimana. Kaya hari ini...kita diajak keliling-keliling desa buat liat rumah warga yang hampir semuanya punya semacam saung untuk tempat menenun. Jauh banget dari kecukupan, kentara sekali kalau kualitas hidup masyarakat dissana masih dibawah. Tapi sama sekali gak keliatan kan kalau kita liat cantiknya kain tenun lombok? So its true..Sometimes art comes from non-beautiful state.
Judulnya agak lebay ya..hahaha kesannya ada upacara adat aja disini :p
Padahal ceritanya, hari ini kita diajak guide kita ke Desa Adat Sukarere, desa penghasil kain tenun lombok. Serunya ikut tour guide ini, kita selalu diajak ke desa-desa, selain ke toko-toko nya. Jadi beneran tau sebenernya kesehariannya disana itu gimana. Kaya hari ini...kita diajak keliling-keliling desa buat liat rumah warga yang hampir semuanya punya semacam saung untuk tempat menenun. Jauh banget dari kecukupan, kentara sekali kalau kualitas hidup masyarakat dissana masih dibawah. Tapi sama sekali gak keliatan kan kalau kita liat cantiknya kain tenun lombok? So its true..Sometimes art comes from non-beautiful state.
Waktu liat Ibu ini asik nenun, gak tahanlah untuk nanya-nanya...dan nyoba ! hahaha Pastilah hampir semua yang ke Lombok pernah nyoba menenun. Orang di setiap depan toko suka ada kok. Tapi pernah gak hayo menenun di depan rumah warganya beneran? *sombong*
Setelah puas di desanya, kita diajaklah ke Koperasi pengumpulnya. Bentuknya semacam toko, di depannya juga ada wanita-wanita yang menenun. Eh kenapa coba yang menenun itu kebanyakan ibu-ibu? Satu, karena syarat menikah harus bisa menenun, kedua..karena pas menenun itu ada gerakan yang menghentak-hentak perut pake kayu untuk rapiin dan merapatkan benang. Itu..ga bagus untuk cowok, kata ibunya bisa bikin mandul.
Warga desa sana menyimpan hasil tenunannya untuk dijual disini. Naaah, waktu mas penjaga tokonya tau kita pengantin baru, dia langsung nawarin kita untuk coba pake baju pengantin lombok. Bukan Raisha namanya kalau gak langsung semangat hehehe
Seharusnya sih kita buka baju dan celana yang dipakai ya supaya lucu dan keliatan beneran. Tapi..saya ga bawa manset/legging. Jadi ya sudahlah seadanya. Pengantin Lomboknya pake baju dan celana yang nongol-nongol. >_<
 |
| Desa Adat Sukarere |
Jadi, pakai baju pengantin sunda sudah, jawa sudah, lombok sudah..mana lagi nih? Yang paling deket bali lho mas hahaha *tetep ya pengen resepsi sekali lagi. Biar sah kaya Raffi-Gigi*
Ih tapi kalau liat sekarang, amit-amit deh kaya Raffi. Ganjen banget ama Ayu tingting. *emak-emak emosi*
So, kemana lagi kita habis ini? :P
0 comments