Teruntuk Mpahku...

Coba kita hitung. Satu...dua...usiamu sudah lebih dari setengah abad ! Oke, mari kita hitung ulang. Satu...dua....dua puluh dua tahun dari usiamu kau habiskan untuk memenuhi kebutuhanku, kebutuhan seluruh keluarga, sendirian.

Jam-jam kerjamu yang panjang, tengah malam yang kau pakai untuk merenung. Aku tahu harimu tidak lebih baik, tidak lebih santai dariku, tapi perhatianmu tidak pernah kurang. Selalu dan selalu aku merasa engkau utuh terhadapku, terhadap keluarga. Kau yang mampu meninggalkan hal penting apapun kala anakmu sakit atau membutuhkanmu. Mungkin benar, cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Setidaknya untukku.

Dan coba lihat apa yang mampu ku berikan untuk perayaan ulang tahunmu? Hanya sebuah kue, itupun tidak mahal. Ah, maaf belum bisa memberi apa-apa, meski aku tahu kau tidak pernah meminta. Rasanya sangat.....tidak sebanding ya? Semoga Allah yang balas dengan surga ya Pah, karna sungguh aku tidak sanggup, terlalu banyak yang engkau beri, terlalu sedikit yang bisa kuganti.

Semoga segala kebaikanlah yang bertambah, senoga segala doa baiklah yang diijabah. 

Happy Birthday, My First Love. 

:')