Yang Kedua
8:10:00 PMPenulis : Riawani Elyta
Penerbit : Bukune
"Tidak ada yang salah dengan cinta antara kau dan aku, Mungkin yang salah hanyalah waktu.
Kau dan aku, seharusnya sejak dulu bertemu.."
Entah saya yang kelewat sensitif atau memang penulisnya begitu jago bercerita, membaca buku ini.. hurt me. Banyak orang mendeskripsikan KDRT dengan serangan fisik, padahal..hal-hal semacam menolak menghormati istri, menyakitinya secara lisan dan mengalihkan kewajiban mencari nafkah kepada istri juga termasuk KDRT, bagi saya setidaknya. That hurt women. Dan buku ini sedikit banyak menceritakan tentang itu.
Namanya Vienna, gadis baik dan ramah yang divonis tidak bisa memiliki keturunan sejak belia. Dijodohkan oleh orang tuanya dengan Haris, lelaki manja yang bersedia menerima kekurangannya. Meski hidup serba kekurangan Vienna tidak pernah mengeluh, tipikal istri idaman semua pria. Baik, setia, pandai memasak, ramah dan tidak suka mengeluh.
Ketika Vienna memenangkan sebuah festival musik dan didaulat maju untuk mengikuti Asia Song Couple Festival, dia bertemu dengan Dave, si pria sempurna. Tampan, sama-sama jago menyanyi, pintar memainkan piano, kaya, dan memperlakukannya dengan hangat. Sementara itu, seiring dengan menanjaknya karir Vienna sebagai penyanyi, Haris malah menghambur-hamburkan uang hasil jerih payahnya dan bahkan memperlakukannya dengan tidak baik dengan dalih "hanya saya yang menerima kekuranganmu". Meskipun Vienna sakit dan kelelahan, yang Haris ucapkan padanya hanya "Saya ambil 50juta untuk bla bla bla, saya ambil lagi 75juta untuk bla bla bla.
Membacanya saja membuat saya berempati pada sosok Vienna. Terlebih ketika pada akhirnya Haris dibekuk Polisi karena penggelapan dan Vienna memutuskan meninggalkan dunia entertainment. Dia memilih untuk hidup sederhana yang tenang, sendirian.
Tokoh Dave kemudian diceritakan lebih manusiawi (yang tidak sempurna) dengan pemikiran dan keragu-raguannya. Pada perjalanannya mencari jawaban, Dave bertemu dengan Paman Koh Gee yang memberikannya nasihat tentang cinta yang sebenarnya. Ternyata tokoh Paman Koh Gee adalah nyata, beliau tinggal di Singapura dan merawat istrinya yang cacat dengan sabar. Super Wow, isn't?
Happy ending, Dave and Vienna become couple.
Saya suka sekali caranya Riawani Elyta bercerita, ada sisipan nasihat yang tidak terasa menggurui. Ya, in the end we gonna be agreed that..its not money that bring us happiness. It love.
Ya, Its Love. :)
4 comments
Saya kira bukunya bercerita tentang wanita kedua (orang ketiga), ternyata salah, xixixixi... :p
ReplyDeleteEntah mengapa sejak dulu saya tidak suka membaca novel, ada semacam perasaan yang aneh ketika membaca novel2 best seller sekalipun, mungkin karena saya lebih menyukai cerita yang based true story kali ya :)
Btw, saya suka inti novel ini => "In the end we gonna be agreed that... its not money that bring us happiness. It love"
That's right...
saya malah suka..mungkin memang seneng ngayal aja kali ya hehehe
ReplyDeleteyup, thats right :)
Thanks utk reviewnya yaa :-)
ReplyDeletehwaaaah..yg nulisnya muncul !
ReplyDeletesama" kak :)