Untuk Manisku
9:33:00 PM
Dear Manisku..
Maaf ya baru sekarang saya mendengarkan suaramu. Belakangan ini memang saya terlampau sibuk. Sibuk mengurusi ujian, mengurusi teman, mengurusi pacar, saking sibuknya sampai saya lupa sama kamu.
Saya kira saya sudah banyak menyenangkan kamu akhir-akhir ini. Tapi nampaknya saya salah ya?
Iya, buktinya hari ini kamu menangis.
Ah maafkan saya manisku. Lagi-lagi saya lalai mendengarkan keluhanmu.
Ah maafkan saya manisku. Lagi-lagi saya lalai mendengarkan keluhanmu.
Padahal dalih saya keseringan untuk membahagiakanmu lho. Jika kini saya tahu kamu tidak seneng, tidak bahagia, lantas selama ini siapa yang saya bahagiakan?
Maaf ya manisku, maaf hari ini kamu menangis lagi. Perihnya kini saya rasa juga. Kelakuan saya akhir-akhir ini ternyata banyak melukaimu ya?
Ah manisku, sini mari saya dengar keluh kesahmu, biar kali ini saya terima dengan jujur dan berhenti menolak membenarkanmu. Sini manisku, hari ini bersuaralah yang nyaring untuk agar cukup keras menampar saya.
Manisku..ah manisku. Biar air mata ini hanya kita berdua yang rasa. Perihnya juga biar hanya kita yang simpan. Setelah ini biar saya jaga kamu lebih baik lagi, manisku. Kamu hanya perlu berjanji untuk setia merasa, setia bersama. Jangan dulu mati. Tetaplah merasa.
Tetaplah bersama..
Tidur siang panjang,
Bintaro, 24 November 2011
0 comments