Seharusnya minggu ini aku pulang ke rumah. Tapi berhubung ada kelas pengganti di hari Sabtu jam 4-6 sore, pulang ke rumah harus ditunda sampai mingggu depan. Itupun kalau minggu depan tidak ada kuliah pengganti. Dan semoga benar tidak ada. Adik bungsuku ulang tahun. Dia ingin aku cepat pulang dan memberinya kado yang telah kujanjikan, coklat cadburry dan kinderjoy berselimut kertas kado. Umurnya sudah 8 tahun sekarang. Ah boy, you're getting bigger.
And ya.. Happy birthday dear Raihan.. :)
Karena tidak jadi pulang, sore ini aku berencana mampir ke Bintaro Plaza. Biasalah, uang jajan habis. Aku pergi bersama Titi, teman sekosku yang juga berulangtahun. Sehabis salat maghrib kami berangkat, setelah memberi roti, mie, dan kebutuhan lainnya, kami sepakat untuk bersantai sebentar di Jco. Lama juga tak menyapa yogurt disana.
Tak lama, datang dua anak kecil. Bajunya kumal, rambutnya merah khas terbakar matahari, badannya kotor. Yang laki-laki membawa keresek berisi uang recehan, yang perempuan ternyata tidak bisa bicara. Mereka berbicara memakai isyarat tangan seadanya. Mungkin adik kakak, yang jelas yang laki-laki lebih besar dibanding yang perempuan. Dari penampilannya besar kemungkinan mereka anak jalanan.
"yang kecil satunya berapaan?" sang kakak bertanya sambil menunjuk-nunjuk etalase.
"45 ribu" Mbak penjaga menjawab sambil keheranan, mungkin berfikir mengapa anak-anak ini ada di mall dan ada di tempat kerjanya. Sang kakak nampak kaget dengan harga donat tersebut. Terlihat dia mencoba membujuk adiknya yang tetap tidak bergeming menatap donat Oreology, donat kesukaan adikku.
Mereka terus memandangi Oreology tersebut. Dan tanpa sadar mereka memberiku pemandangan paling sedih yang pernah kulihat. Mereka dengan segala kekotorannya bersanding dengan anak-anak gemuk nan lucu yang dituntun orang tuanya. Bisa kalian bayangkan?
Aku memikirkan adikku, Alhamdulillah keluarga kami berkecukupan. Kami bisa membeli donat kapanpun kami mau. Anak-anak ini, kehidupan macam apa yang mereka jalani? Kemana orang tua mereka? Sekolahkah mereka? Setahuku diluar hujan saat itu, apakah mereka membawa payung?
Wajah mereka..
Donat itu harganya hanya 6.000 rupiah. Bukan nominal yang terlalu besar untukku. Mungkin untuk makan di belakang kampus pun aku harus menambah seribu rupiah lagi. Tapi bagaimana bisa nominal itu membuat wajah kalian begitu berbahagia? Mengapa kalian harus tersenyum begitu manis? Mengapa kalian tertawa berlarian layaknya pemenang olimpiade yang memamerkan pialanya? Demi Tuhan, doernat itu hanya 6000 rupiah !
Tuhanku, Ya Allah.
Begitu sering aku lupa bersyukur. Padahal kehidupanku berkecukupan. Keluargaku utuh, sehat dan saling menyayangi. Aku punya banyak teman dan bisa bersekolah.
Tuhanku, Ya Allah.
Terimakasih Engkau membawaku bertemu mereka hari ini. Tolong berikan kemudahan untuk mereka, dan anak-anak lain yang bernasib sama.
Tuhanku, Ya Allah.
Aku memohon, berikanlah aku lebih banyak kesempatan untuk memberi, untuk menolong, untuk mensyukuri hidup yang kau beri.
Tuhanku, Ya Allah.
Amiiiiin Ya Rabbal 'Alamin T_____T
Donat itu harganya hanya 6.000 rupiah. Bukan nominal yang terlalu besar untukku. Mungkin untuk makan di belakang kampus pun aku harus menambah seribu rupiah lagi. Tapi bagaimana bisa nominal itu membuat wajah kalian begitu berbahagia? Mengapa kalian harus tersenyum begitu manis? Mengapa kalian tertawa berlarian layaknya pemenang olimpiade yang memamerkan pialanya? Demi Tuhan, doernat itu hanya 6000 rupiah !
Tuhanku, Ya Allah.
Begitu sering aku lupa bersyukur. Padahal kehidupanku berkecukupan. Keluargaku utuh, sehat dan saling menyayangi. Aku punya banyak teman dan bisa bersekolah.
Tuhanku, Ya Allah.
Terimakasih Engkau membawaku bertemu mereka hari ini. Tolong berikan kemudahan untuk mereka, dan anak-anak lain yang bernasib sama.
Tuhanku, Ya Allah.
Aku memohon, berikanlah aku lebih banyak kesempatan untuk memberi, untuk menolong, untuk mensyukuri hidup yang kau beri.
Tuhanku, Ya Allah.
Amiiiiin Ya Rabbal 'Alamin T_____T